Halo november,
Halo musim hujan,
Lama tidak menulis disini. Satu persatu ide ideku berkeliaran tak tentu arah di kepala bersama rasa malas. Sebagian ide terbuang sia sia diantara kegiatan yang menjemukan. Ya, kemalasan yang memenjarakan saya dalam satu hal : Tidak ingin melakukan apa apa. Entah karena banyaknya hal yang ingin aku lakukan atau hanya karena aku merasa bosan dengan banyak hal. Tapi hipotesisku ada pada karena aku tidak mampu membuat prioritas yang baik. Kemampuan manajemen yang buruk. Manajemen hati. Manajemen waktu. Manajemen semangat. Manajemen energi. Manajemen berfikir.
Saya baru merasakan pentingnya ilmu manajemen. Manajemen yang dalam kontek kata benda berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (Menurut KBBI). Kita perlu untuk belajar ini dalam banyak aspek. Dalam menjalani hidup, dalam melakukan tanggung jawab, dalam mewujudkan mimpi. Ilmu saya tentang manajemen sangat cetek. Banyak hal saya pikirkan saya coba tuliskan. Seperti :
1. Manajemen Waktu
Saya pikir tidak hanya para pengusaha saja yang harus berpegang pada Time is money. Kita semua bisa menempatkan prinsip ini dalam banyak hal. Money disini bukan melulu tentang uang, tapi saya memaknai dengan sesuatu yang bernilai. Ya “Time is money” setiap waktu yang kita punya harus bernilai. Bermanfaat. Mempunyai arti. Tidur secara cukup juga menurut saya menjadi sangat bernilai ketika itu membantu badan kita segar. Hal hal yang berlebihanlah yang kadang membuat waktu kita tidak berarti, seperti ngomongin orang, dan berjam jam memandangi timeline facebook yang ketika kita lihat selama dua jam tidak banyak yang berubah. Kecuali memang ada informasi penting yang sedang kita gali disana. Mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat, bermakna, dan bernilai membuat hidup kita lebih berkualitas.
2. Manajemen energi
Pengaturan bagaimana energi yang kita punya tidak terbuang sia sia pada hal hal yang kurang bermanfaat. Berusaha untuk menggunakan energi pada hal hal positif. Berfikir positif dan kreatif. Menyalurkan energi pada hal hal negatif seperti merasa dengki, iri, cemburu, sombong, tidak mau kalah adalah hal yang mubazir. Semakin menyalurkan energi ke hal negatif, semakin banyak energi kita yang terkuras disana dan semakin lama kredit kita semakin membengkak. Jadi sebisa mungkin investasikanlah energi kita pada hal hal yang positif. Ini seperti menabung, kita akan punya hal hal positif yang berlipat dikemudian hari. Mari gunakan energi untuk hal hal yang positif.
3. Manajemen semangat
Semangat itu seperti kayu yang menghidupkan api unggun. Api unggun adalah kehidupan, mimpi, cita cita, dan passion kita. Kita perlu memperhatikan bagiamana semangat itu mengalir dan terus menghidupkan mimpi kita. Kadar semangat menjadi titik penting untuk tetap menghidupkan api unggun. Kita harus terus menumbuh kembangkan berapapun stok semangat yang kita. Saat semangat kita sedang memuncak cobalah untuk membagi semangat itu pada orang orang disekitar kita. Agar pada nantinya mungkin mereka yang balik memberi kita semangat, mengingatkan. Gunakan semangat secara efisien. Saat semangat kita sedang dalam kondisi minimun, cobalah mengingat kembali apa yang pernah kita tulis di buku tentang semangat kita, mencari inspirasi, menemui orang orang baru, membaca buku, belajar bersyukur dari orang yang kurang beruntung dan sadarilah kita terlalu tidak tahu diri untuk menjadi pemalas dan tidak menghargai kehidupan dan tidak bertanggung jawab atas kayu kayu yang telah diciptakan Tuhan untuk kita. Terus nyalakan api unggun, hingga terus mampu menyinari sekelilingnya.
4. Manajemen hati
Mengontrol hati untuk tetap merasa bersyukur. Penuh kasih sayang dengan sesama manusia, mencintai lingkungan, mencintai seluruh makhluk hidup. Mengindari prasangka tidak baik kepada sesama manusia. Dan hati teramat penting untuk sebuah nilai yang akan kita dapatkan. Seperti niat. Bagaimana kita merapikan apa yang ada didalamnya. Menjadi hamba yang tahu diri dan selalu terima kasih pada Tuhan adalah sebuah kemutlakan. Hati bisa dirawat dengat mendekat padaNya. Melakukan ibadah secara berkesinambungan, menjadi pribadi yang lebih baik. Kualitas spiritual juga sangat berpengaruh terhadap banyak macam manajemen yang saya sebutkan diatas. Sebuah doa yang seriang diucapkan nabi “Sesungguhnya Engkaulah yang membolak balikan hati manusia, maka teguhkanlah kami dalam agamaMu“. Semoga istiqomah dalam kebaikan.
Mungkin ini yang baru bisa saya bagi tentang manajemen kehidupan. Masih ada banyak manajemen lainnya. Manajemen penting agar hidup kita lebih berkualitas, bermanfaat, bermakna, dan mempunyai arti.
Salam semangat menjadi lebih baik!