Gallery

Kopi

coffee
(sumber : pinterest)

Kopi,

Ah, hidup kadang memang lucu. Dulu, 4 tahun yang lalu. Aku masih ingat betul, setiap kali melihat orang menyeduh kopi, aku selalu saja bergidik “minum kok kopi, gak sehat banget sih”. Dirumah juga tidak ada yang minum kopi. Bapak lebih suka minum teh hangat untuk memecah keheningan pagi. Dari dulu, kopi adalah salah satu minuman yang paling aku hindari.

Hingga suatu ketika, tugas kuliah menumpuk banyak. Butuh lembur semalaman untuk menyelesaikan laporan. Mata sudah tidak sanggup lagi ditahan. Katanya, kopi memang mujarab untuk melek malam. Baiklah. Sesekali aku terpaksa menyeduh kopi sachet untuk mempertahan mataku tetap terbuka. Tapi, seringnya malah perutku yang mules, deg degan, dan tidak bisa tidur. Habis itu paginya aku merasa tidak enak badan. Pencernaanku agaknya menjadi eror karenanya. Ahaa aku sama sekali tidak suka dengan yang namanya KOPI. Titik.

Aku tidak cocok dengan yang namanya kopi.

Hari berlalu, seorang teman memperkenalkanku banyak hal tentang Jogja, salah satunya kopi Joss. Salah satu kuliner khas Jogjakarta. Kopi hitam yang diseduh dengan arang. Josss, segelas kopi mengepul seperti mendidih kembali.
Rasanya beda dengan seduhan kopi yang pernah aku cicipi sebelumnya. Kental dan mantap. Aku coba saja. Efeknya lumayan. Mulai saat itu, aku penasaran dengan yang namanya kopi. Sekali dua kali tiga kali aku beradaptasi dengan minuman “berani” ini.

Aku juga mulai suka mencicipi berbagai jenis kopi dari cafe ke cafe. Moccachino, Cappuchino, Machiato sampai bentuk seduhan original (Americano) dari Kopi gayo, mandailing, sidikalang, lintong, toraja, kintamani, wamena, kalosi, sampe yang paling pahit bagiku Bajawa. Entah kenapa kopi yang nikmat tidak bisa aku temukan dari kopi sachetan yang biasa dijual diwarung warung. Dan ternyata, memang begini faktanya : http://justmyhobby.wordpress.com/2013/11/28/jangan-sebut-anda-pencinta-kopi-sebelum-membaca-artikel-ini/. Pantas saja. Aku baru tahu. Dan ternyata memang benar, dan sudah dikonfirmasi dari ahlinya kopi di Jogja.

Aku lebih suka kopi oleh oleh dari daerahnya langsung dibanding beli diwarung.

Aku juga baru menyadari, Indonesia memang surganya kopi. Banyak sekali macam kopi.
Bagi para pecinta kopi di Jogjakarta bisa mencicipi beragai jenis kopi dari seluruh Indonesia di Klinikkopi https://twitter.com/klinikkopi.

Fix, aku suka minum kopi. Kopi yang tidak terlalu banyak gula, creamer, susu, coklat atau apapun. Nikmatnya kopi mulai terasa. Maksimal satu gelas sehari. Tidak lebih. Aku juga tidak akan membiarkan diriku ketagihan olehnya. Karena sesuatu yang terlalu banyak itu tidak baik.

Salah satu efek negatif kopi adalah kecanduan. Dan semoga aku tidak mengalami itu. Dan terkadang yang membahayakan adalah pasangannya si kopi, seperti rokok.
Efek positif kopi bagiku adalah menghilangkan rasa sakit kepala. Ya, setidaknya ketika aku sakit kepala, pilihanku adalah minum paracetamol atau minum kopi. Dan aku lebih memilih kopi.
Secara fisiologis, kopi juga bisa memperlancar peredaran darah. Membawa oksigen kemana mana, lalu kita jadi kemepyar. Bagi yang deg degan setelahnya, mungkin saja tekanan darahnya sedang tinggi jadi ketika efek kafein bekerja, detak jantung menjadi semakin cepat. Karena seharusnya, ketika kopi dikonsumsi dalam takaran yang pas, hal ini bisa membuat rileks tubuh. Beberapa jam kemudian.

Hidup sehat dengan secangkir kopi.

Entahlah, hidup itu emang kadang aneh. Lucu.  Dulu aku benci banget sama yang namanya kopi. Sekarang aku malah jadi suka banget kopi. Menikmatinya. Kopi dan bubur kacang hijau adalah bukti bahwa benci bisa jadi cinta hahaa

“Cintailah sesuatu yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti kamu benci. Dan bencilah sesuatu yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti menjadi yang kamu cintai”. 

Keseimbangan.

#Semangat menjaga kesehatan. Olahraga, sayuran, buah, dan nutrisi lainnya juga harus diasup secara seimbang. Karena setiap pertiga bulan, masih ada orang orang yang membutuhkan darah sehat kita.

Sketsa dari Ananta Wijaya
Sketsa ketika aku dan teman temanku minum kopi di Klinik Kopi dari Ananta Wijaya (Aku : yang pake jam tangan)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s